Minggu, 26 Februari 2017

SPALK


Paraplegia adalah hilangnya kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh bagian bawah. Hal ini menyebabkan penderita tidak bisa menggerakkan otot-otot pada kedua tungkai kaki, dan terkadang panggul serta beberapa anggota tubuh bagian bawah lainnya.

Umumnya, kelumpuhan tersebut akibat adanya gangguan di bagian sistem saraf yang mengontrol otot-otot di area tersebut. Mayoritas penderita paraplegia menjalani aktivitas harian secara mandiri, tapi dengan menggunakan alat bantu gerak.
Spalk merupakan alat bantu berdiri untuk tungkai kaki yang lumpuh. Terbuat dari kayu atau besi atau alumunium yang dibungkus yang digunakan sebagai alat mobilisasi
Gejala dan Jenis Paraplegia
Gejala adalah mati rasa serta kesulitan untuk menggerakkan otot-otot panggul, kedua kaki, dan beberapa bagian tubuh bawah menjadi gejala utama dari paraplegia.
Apa sih spalk itu??
Spalk dapt digunakan untuk anak maupun orang dewasa yang mengalami kelumpuhan pada tungkai kaki. Untuk membantu penyembuhan pada tungkai yang lumpuh.
MACAM SPALK/BIDAI
a.    Bidai keras umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastic atau bahan lain yang kuat dan ringan.  Pada dasarnya bidai ini merupakan bidai yang paling baik dan kuat dalam keadaan darurat.  Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenui syarat lapangan
b.    Bidai traksi Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatnya, hanya dipergunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang belakang
c.    Bidai improvisasi Bidai dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang misalnya majalah, Koran, karton dll


(AD.PARAPLEGIA.PAD.17.02.27)

Senin, 20 Februari 2017

Nyeri di panggul, Kenapa Ya??



Keluhan nyeri pada panggul hingga paha bagian belakang mungkin saja disebabkan oleh kelainan yang bikeal dengan piriformis sindrom.

A
DA banyak factor yang dapat mengakibatkan nyeri pada panggul tau paha sisi belakang. Salah satunya dikenal dengan piriformis sindrom. Kelainan ini seringkali tidak terdeteksi dengan baik, sehingga mengakibatkan keluhan menahun, dan tidak mendapatkan pengobatan dengan tepat. Angka kejadianya memang tidak terlalu besar, sehingga kelainan ini sering luput dari pengamatan.

KENAPA BISA TERJADI KELAINAN?
Kelainan ini disebabkan jepitan pada saraf skiatika oleh otot piriformis. Otot ini terletak pada bagian belakang panggul. Otot ini terletak pada bagian belakang panggung, Otot piriformis merupakan otot yang penting bagi alat gerak bagian bawah, yang berperan dalam stabilitas gerakan panggul,dan juga berperan saat bagian paha bergerak memutar. Jika terganggu, kemungkinan besar, terjadi gangguan pada gerakan sebagian besar otot alat gerak bawah
Sayangnya, penyebab pasti belum dikethui, namun beberapa factor yang diduga menjadi penyebab, diantaranya:
Otot piriformis kaku, akibat iritasi pada otot tersebut atau iritasi pada daerah sekitarnya. Misalnya radang pada sendi antara tulang sacrum dengan tulan iliak.
Otot menjadi mengencang, atau bengkak sebagai respon terhadap cedera.
Terjadi pendarahan pada otot piriformis, terutama disebabkan oleh trauma.

GEJALA DAN TANDA
Keluhan yang terjadi diawali dengan nyeri, kesemutan dan rasa baal pada daerah bokong. Nyeri dapat bertambah parah dan menjalar hingga ke tungkai bawah. Kadang nyeri dirasakan bertambah pada saat naik tangga, tedapat tekanan pada otot piriformis, duduk pada waktu lama, atau saat berlari. Perlu dicatat bahwa sebagian besar kasus bukan disebabkan oleh sindrom piriformis.

PENCEGAHAN YANG TEPAT!
Sebagian kasus sindrom piriformis disebabkan olahraga atau gerakan berulang yang menyebabkan penekanan otot piriformis. Untuk menghindari terjadinya penyakit ini, sebaiknya penderita menghindari

TINDAKAN PENGOBATAN YANG AKURAT!
Untuk mengobati sindrom piriformis, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan. Menghindari tekanan pada daerah yang memang tersa nyeri,. Hindari aktivitas atau posisi yang dapat mengakibatkan penekanan pada otot piriformis yang pada akhinya dapat menekan saraf skiatika. Pemberian es, penguapan dna istirahat menjadi slah satu pilihan
Pengobatan fisioterapi dapat dilakukan dengan perenggangan dan olahraga untuk mengurangi tekanan pada saraf skiatika. Untuk mengatasi nyeri dapat diberikan obat anti inflamasi, pelemas otot, atau suntikan steroid untuk mengurangi rasa nyeri.

(DK-E10/10/13- NP.PAD)